Pranesta

Lomba Losipram Di Lawang Malang.

Pranesta

Pranesta Juara Umum Di ITS

Pranesta

Pranesta Mendapat 4 Juara Di 2nd RSCN Kediri

Pranesta

Replika Robot Perjuangan Pranesta Juara 2 dan 3 di 2nd RSCN

Pranesta

Kegiatan CRR 2013 - 2014

Pranesta

Penempuhan Badge Pranesta 2013 - 2014

Pancasila


PANCASILA


1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jenis - jenis Krida di Satuan Karya (SAKA) - Pranesta

 
Pranesta - Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA). Tiap dipimpin oleh Ketua Krida. Anggota Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida/ spesifikasi yang dipilihnya.


Berikut ini jenis-jenis krida yang ada di masing-masing Satuan Karya.

NO
SATUAN KARYA
KRIDA
1
Image
Bahari
1.   Sumberdaya Bahari.
2.   Jasa Bahari.
3.   Wisata Bahari.
4.   Reksa Bahari.
2
Image
Bhakti Husada
1.   Bina Lingkungan Sehat.
2.   Bina Keluarga Sehat.
3.   Penanggulangan Penyakit.
4.   Bina Gizi.
5.   Bina Bina Obat.
3
Image
Bhayangkara
1.   Ketertiban Masyarakat ( TIBMAS )
2.   Pencegahan dan Penanggulangan Bencana.
3.   Lalu Lintas ( LANTAS ).
4.   Tempat Kejadian Perkara (TKP).
4
Image
Dirgantara
1.   Keselamatan Penerbangan.
2.   Pesawat Model
3.   Terjun Payung
4.   Terbang Layang
5.   Pesawat Ringan
5
Image
Kencana
1.   Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2.   Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK).
3.   Bina Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE).
4.   Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)..
6
Image
Taruna bumi
1.   Tanaman Pangan.
2.   Perikanan.
3.   Peternakan.
4.   Perkebunan.
5.   Hortikultura.
7
Image
Wanabakti
1.   Tata Wana.
2.   Reksa Wana.
3.   Bina Wana.
4.   Guna Wana.
8
Image
Wira Kartika
1.   Krida Navigasi Darat
2.   Krida Pioneering
3.   Krida Mounteneering
4.   Krida Survival
5.   Krida penanggulangan bencana

Kelahiran Gerakan Pramuka Di Indonesia - Pranesta

Pranesta - Kelahiran Gerakan Pramuka Di Indonesia



Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :

1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA

· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Arti Lambang Tunas Kelapa Pramuka - Pranesta

Pranesta - Arti Lambang Tunas Kelapa

Lambang gerakan pramuka ‘tunas kelapa’ ini diciptakan oleh Bapak Soenaryo Admodipuro, Lambang  yang pertama kali digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972. beliau merupakan seorang pembina Pramuka yang bekerja di departemen pertanian.
Bentuk dan Arti Kiasan Lambang Tunas Kelapa pramuka.

  • Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

  • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

  • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

  • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

  • .Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

  • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang Gerakan Pramuka
Lambang tunas kelapa dapat digunakan pada bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka.

Sejarah Singkat Kepramukaan Dunia - Pranesta

Pranesta - Sejarah Singkat Pramuka Dunia

Kelahiran gerakan Pramuka Dunia


Riwayat hidup Baden Powell

Baden Powell Lahir pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert  Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Powell seorang Professor Geometry di Univ.Oxford , yang meninggal saat stphenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

Karena ditinggal bapaknya sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak dari ibunya.
Dari kakaknya mendapat latihan ketrampilan berlayar , berenang, berkemah, olah raga dan lainnya.
Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main music, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
Pengalaman di India sebagai pembantu letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti  jejak kuda yag hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball O’hara.
Terkepung bangsa Boer dikota Mafeking, Afrika Selatan Selama 127 hari dan kekurangan makanan
Pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil manic kayu milik Raja Dinizulu
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi tentara muda inggris agar dapat melaksankan tugas penyelidik dengan baik.

Tahun 1910 Baden Powll pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Tahun 1912 Menikah dengan Ovale St. Claire Soames dan dianugrahi 3 orang anak bernama :

Peter, Heather dan Betty. Beliau mendapat title Lord dari Raja George pada Tahun 1929.

Baden Powell meninggal dunia pada tanggal 08 Januari 1941 didesa Nyeri,Kenya Afrika Selatan.

Sejarah kepramukaan sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis peangalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisanya. Kumpulan tulisanya ini dibuat buku dengan judul  “Scouting For Boys” . Buku ini cepat tersebar di inggris dan Negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama “ Boys Scout “.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama “Girls Guides”, yang  kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala) dengan buku “The Jungle Book” karangan Rudyard Kipling  sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara dihutan oleh induk srigala.

Tahun 1918 BP membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.

Tahun 1922 BP menerbitkan buku ”Rovering To Succes”(Mengembara Menuju Bahagia), buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan  Jambore Dunia yang  pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell  diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).

Macam-macam Salam Didalam Pramuka - Pranesta

Pranesta, Salam pramuka terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Salam Biasa, Salam pramuka sebagai salam biasa adalah salam pramuka yang diberikan kepada sesama anggota Gerakan Pramuka. Dalam pemberian salam biasa tidak ada ketentuan siapa yang harus memberikan salam pramuka terlebih dahulu.

2. Salam Penghormatan, Salam pramuka sebagai salam penghormatan adalah salam pramuka yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang jabatannya lebih tinggi. Orang atau sesuatu yang dapat diberikan salam penghormatan dengan menggunakan salam pramua adalah:

  • Bendera Merah Putih saat dikibarkan dan diturunkan
  • Kepala Negara dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya
  • Jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan.
  • Lagu kebangsaan Indonesia Raya saat sedang dikumandangkan dalam acara resmi.
  • Saat hendak memasuki makam pahlawan
3. Salam Janji, Salam pramuka sebagai salam janji adalah salam pramuka yang diberikan kepada anggota Gerakan Pramuka saat sedang dilantik. Pemberian salam ini dilakukan saat anggota yang dilantik mengucapkan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Salam janji juga diberikan saat pengucapan Satya Pramuka dalam acara Ulang Janji.